Dituduh Mata-mata, Pria Korsel Dinyatakan Tidak Bersalah Setelah 40 Tahun
Pojokwarta - Pengadilan Seoul menghentikan tuduhan mata-mata
terhadap seorang pria Korea Selatan (Korsel) empat dekade lalu. Divisi kriminal
Pengadilan Negeri Distrik Seoul membebaskan terdakwa dengan nama Park atas
semua tuduhan spionase.
Park adalah penduduk asli Sinan County di Provinsi
Jeolla Selatan yang menemukan dua penyerang bersenjata di rumahnya pada Juni
1974. Park, seorang petani, melaporkan peristiwa itu dan polisi setempat
mencatat insiden itu sebagai kasus pencurian sapi.
Namun empat tahun kemudian, petugas dari polisi
metropolitan Seoul tiba-tiba mendatangi Park dan menahannya tanpa surat
perintah. Seorang mata-mata dari Korea Utara (Korut) yang membelot ke Korsel
mengatakan dia memiliki intelijen. Bukti menunjukkan bahwa agen Korut tersebut
berada di Sinan County di saat Park menghadapi para penyerang.
Berdasarkan informasi, Park diselidiki secara
ilegal dan ditahan selama 55 hari. Selama masa penahanannya, Park mengalami
penyiksaan dan menderita luka parah.
Di bawah tekanan, Park dipaksa untuk mengaku dia
membantu agen Korut dan menerima pesan dari kelompok anti-negara untuk
memberikan rahasia negara, termasuk lokasi pasukan cadangan di daerah tersebut.
Setelah persidangan, Park dinyatakan bersalah atas
semua tuduhan pada bulan Desember 1978 dan menerima hukuman 10 tahun penjara
dan hukuman penjara 10 tahun ditangguhkan.
Dalam putusannya pada hari Rabu kemarin, pengadilan
Seoul mengatakan tidak ada bukti yang mendukung tuduhan di masa lalu.
Pengadilan juga mengatakan pihak berwenang menahan secara ilegal terdakwa dan
secara ilegal memperoleh bukti.
"Pernyataan Park tidak sama dengan
pengakuan," kata pengadilan seperti dikutip dari UPI, Kamis (12/7/2018).
"Terdakwa menerima penderitaan fisik dan
mental untuk jangka waktu yang cukup lama. Kami mencari pengampunannya,"
kata pengadilan dalam pernyataannya.
Komentar
Posting Komentar